![]() |
| Lepaskan Hatimu di Antara Hijaunya Dedaunan. Dan, Kau Akan Mengerti Artinya Ketenangan |
Kupaksakan
tubuh kecilku menyeruak masuk kerumunan orang yang berdesak-desakkan di depan
papan pengumuman. “Ega, liatin punyaku dong”, pekikku sambil terus berusaha
berjinjit-jinjit diantara para bongsor. “Ie..bentar Rie, ini juga lagi dicariin”
kepala Ega terlihat naik turun sedang melihat deretan tulisan yang panjang dan
begitu banyak. “Eh kamu dapet Temanggung ! !, hahaha, Jauh amat Rie” antara
senang dan mengejek “Ah masa?, aku penasaran dan semakin semangat untuk
mendesak kerumunan itu. Begitu sampai di depam “Nih liat, dibilangin tidak
percaya”, ega meringis. “Ah bodo amat mau dimana”, aku menjawab ketus. “Kamu
dapet mana?”. “Kudus doong, dekeet”. “Ah gak seru, seruan Temanggung” Aku tak
mau kalah.
Pagi
itu aku sedang melihat pengumuman AMAS, abdi masyarakat. Yah semacam program
yang kita masuk ke desa-desa untuk membuat pengembangan – pengembangan, bisa
ekonomi, pendidikan, infrastruktur. macem-macem. Antara perasaan ribet, seru
dan penasaran jadi satu. ah kaya apa ya disana. Kita dibagi dalam tiga
kabupaten dimana setiap kabupaten terdiri banyak desa, maklum ini adalah
hajatan wajib bagi setiap mahasiswa, ratusan mahasiswa harus di sebar ke semua
desa-desa.
Part 2 : Aku??
Suara
hiruk pikuk mahasiswa memenuhi seluruh ruangan, hari ini kita di aula yang
sangat besar. deretan kursi terjajar rapi, sebagian besar sudah terisi
mahasiswa-mahasiswa semester akhir yang siap mengikuti program ini. Ribut
bersenda gurau dengan kiri kanannya. Aku sendirian celingukan di depan,
teman-teman seangkatanku lebih banyak mendapat kabupaten yang berbeda dengan
denganku. Sangat sedikit yang berada di kabupaten yang sama denganku. Itupun
berbeda kecamatan, praktis pertemuan koordinasi ini aku benar-benar sendiri.
Kutanya mahasiswa di sampingku, seorang cewek disampingku, yang bertubuh kecil,
berambut ikal dan berkulit sawo matang tapi cukup manis. “Mbak dari jurusan
apa?” tanyaku. “Oh saya dari jurusan manajemen mas”. “Oh..”, aku mengangguk
pelan. Seantero fakultas campur aduk disini, sehingga banyak penampilan aku
anggap “aneh”, maklum kami orang eksak, cenderung cuek dengan penampilan
berbeda dengan anak-anak sosial yang modis. apalagi cewek-ceweknya. hmmm... Aku
ingat memiliki teman di manajemen juga, guna menambah percakapan, aku pun
bertanya lagi “Eh kenal Ida gak, juniornya mbak sih angkatan 2006”. “Ida?wah
gak kenal tuh. Eh btw, namamu siapa?” jawabnya mulai terbuka. “Aku Rauzan, tapi
panggil aku Rie aja”, “Oh salam kenal Rie, aku Dewi”. belum sempat kami
bercakap-cakap lebih banyak. Pembimbing kami sudah memasuki ruangan, “Perhatian
semuanya”, suara tegas dan jelas. Kamipun seketika senyap dan memperhatikan.
Perkenalkan
saya Ardafi, dari fakultas Perikanan, saya akan menjadi pembimbing kalian semua
selama program AMAS ini. Hari ini kami akan membagi kalian ke desa-desa yang ada didalam
kecamatan. Jadi setiap desa memiliki tim sekitar 10 orang. Kita tentukan juga
siapa koordinator-koordinatornya. Saya tawarkan, siapa yang sukarela menjadi
koordinator kecamatan? Pak Ardafi menerawang ke seluruh ruangan. Seketika
ruangan sedikit gaduh karena satu sama lain saling berbisik. Tenang anak-anak
jangan saling tunjuk, maju, dan tunjukkan kalau kalian itu mahasiswa yang
berani dan terdidik. Dari kerumunan muncul laki-laki berkacamata dan berkulit
putih terlihat, terlihat cerdas, maju ke depan. Disusul pemuda berambut
gondrong tinggi ikal, seperti anggota band metal batinku. kemudian pak ardafi
menambahkan, saya harap ada wanitanya ya, karena kepengurusan juga terdiri
sekertaris dan bendahara. Gadis berparas manis, berkulit putih dan berambut
lurus pun ikut maju. Terakhir seorang cowok berambut klimis ala elvis presley
maju ke depan. Nah saya rasa cukup, perkenalkan nama kalian masing-masing dan
visi misi dalam program AMAS. Cowok kacamata mulai memperkenalkan diri, nama
saya Rio, saya dari Jurusan mesin. Si Eksentrik, cowok gondrong menyambung,
nama saya Yora dari Kelautan. Cewek manis yang paling bening di antara mereka
semua. Nama saya Anggi suara lembutnya membius semua orang. setelah dengan semua celoteh
visi misi masing-masing. akhirnya kita memilih satria. Soalnya bicaranya
lantang dan meyakinkan, entah terlepas itu benar-benar atau tidak.
Tibalah
pemilihan koordinator desa, nama-nama sudah terbagi dalam kelompok yang akan di
bagikan ke desa-desa. Aku sudah sekelompok dengan 8 orang cowok dan 3 orang
cewek, surprisenya aku bareng si eksentrik yora, Kemudian Rial dari bisnis,
Henda dari geologi, Ito dari hukum, Dwi dari Sipil, Aldea dari lingkungan,
satu orang spertinya sangat jenius Isyam dari Fisika. dan cewek-ceweknya ada
Ida dari hukum, Avia dari Perikanan, dan Liz dari Industri.


0 komentar:
Post a Comment