Alkisah ada
Javanese People yang tidak sengaja terdampar di Ranah Minang. Tak ayal lagi
Rendang sudah menjadi sebuah makanan pokok yang tidak terhindarkan. (Hahaha,
intro macam apa ini :D). Pada Oktober 2015 saya ke Padang, bisa dibilang hanya
mampir di sela-sela keperluan Business, yang menyempatkan diri melihat lihat keadaan
sekitar (Halah). Perjalanan saya ke Padang melalui darat karena domisili saya
di Dumai Riau, kurang lebih 9-10 jam perjalanan menggunakan travel. Daripada
menggunakan pesawat mesti ke Jakarta/ Pekanbaru dahulu baru ke Padang, selain
capek juga bokek. Hehe.
Padang adalah
kota besar jadi banyak pilihan untuk menuju ke sana menggunakan Pesawat. Bisa
lewat Jakarta, Pekanbaru, Batam, bahkan bisa dari Jogjakarta, semua penerbangan
tersebut direct alias langsung. Jika ditanya apa saja wisata di Padang, karena
sifatnya cuma menyempatkan diri, saya kurang optimal menikmati destinasi
disana. Tapi acara mampir-mampir saya bolehlah kami bagikan ke “Uda” semua.
Suwarnadwipa Beach Club Resort
Lokasi
Suwarnadwipa tidak jauh dari Kota Padang, yaitu di pesisir sebelah Selatan kota
Padang bagian Barat Pantai Sumatera. Perjalanan kesana tidak bisa menggunakan
perjalanan darat, karena memang tidak ada fasilitas jalan raya yang betul-betul
ke Resort tersebut. Bisa dibilang letaknya cukup private karena tidak
berdekatan dengan fasilitas apapun, meski, dia berada di utama Pulau Sumatera.
Untuk lebih jelasnya, check this out this map.
 |
| Lokasi Suwarnadwipa Beach Resort (Source : Google Maps) |
Perjalanan ke
Resort tersebut menggunakan perahu motor dengan lama perjalanan sekitar ±
30 menit, ada beberapa pilihan untuk menuju resort tersebut, bisa melalui
Pelabuhan Bungus, Pelabuhan Muaro atau Pelabuhan Carocok Tarusan. Jika ingin praktis,
banyak tersedia paket wisata yang bisa temen-temen temukan di internet. Bisa “One
Day Trip” maupun yang menginap. Jenis fasilitas yang ditawarkan pun cukup
bervariasi dari Snorkling, Banana Boat, hingga foto underwater, akomodasi sudah
termasuk di dalamnya.
 |
| Dermaga Suwarnadwipa |
Yap, beginilah
penampakan sebelum masuk ke Suwarnadwipa Beach Club Resort, sebuah resort yang
hanya satu-satunya di lanskap tersebut, ditambah bagian belakang masih dikelilingi
hutan. Memang bener-bener terkesan seperti “Lost Island”, dimana kita melarikan
diri dari hiruk pikuk kesibukan, maupun mantan-mantan yang tidak diinginkan.
Hehe.
 |
| Welcome to Suwarnadwipa |
 |
| Orang Ilang No. 1 |
Karena
keterbatasan waktu, praktis kami hanya foto-foto dan sedikit menikmati
pemandangan. Resort ini sebenarnya sangat unik, dengan membawa nuansa
tradisional Rumah Padang dengan atapnya yang khas dan dindingnya yang
didominasi oleh bahan kayu. Sayangnya saya tidak sempat masuk ke dalam resort, padahal
saya cukup penasaran dengan bagian dalamnya.
 |
| Orang Ilang No. 2 |
Hasil searching
di Google, resort ini memiliki situs sendiri yaitu
https://suwarnadwipa.co.id/. Temen-temen
bisa menggali lebih dalam untuk informasi lebih lanjut. Resort ini memiliki
cukup banyak kamar dengan berbagai kelas sebut saja ada 8 Business Room, 3
Cottage, 5 Gazebo dan Backpacker untuk 50 orang.
 |
| Orang Ilang No. 1 dan No. 2 Gabung |
Komentar sedikit
untuk lanskap pantainya, panjang bibir pantai tidak panjang dan area yang
memiliki pasir pantai tidak terlalu luas, bisa dibilang mini pantai.hehe. Jika
kita bermain air harus hati-hati karena banyak batuan batuan di depan area
pantai. Cukup unik, next time mungkin saya ingin lebih mengexplorasi spot ini.
Pulau Pagang
Tidak jauh dari
spot Suwarnadwipa Beach Club Resort, terdapat Pulau Pagang, untuk akomodasi
hampir mirip dengan Suwarnadwipa, bisa menggunakan perahu motor kurang lebih 45 menit. Bahkan ada
paket wisata yang menggabung perjalanan ke pulau-pulau kecil sekitarnya seperti
Suwarnadwipa-Pagang-Pasumpahan-Pamutusan, memang pulau-pulau ini saling berdekatan.
 |
| Lokasi Pulau Pagang (Source : Google Maps) |
Untuk areal
pantai saya lebih suka Pulau Pagang dibanding Suwarnadwipa, pantainya lebih
luas dan panjang sehingga sangat menyenangkan untuk berlarian maupun bermain
air. Pasirnya putih ditambah banyak pohon kelapa, dapet lah suasana pantainya.
 |
| Dermaga Pulau Pagang |
Banyak terdapat
gazebo untuk kita duduk bersantai dan menikmati semilir angi pantai. Bagi
temen-temen yang ingin menginap, terdapat cottage di pulau ini, dari hasil
googling,tarif menginap di pulau pagang biasanya menjadi satu dengan paket
wisata.
 |
| Sugeng Rawung teng Pulau Pagang |
 |
| Gazebo dan Tempat Leyeh-leyeh |
Senasib dengan
perjalanan ke Suwarnadwipa, saya disini hanya sekedar main air, foto-foto, dan
nunjuk-nunjuk perahu gak jelas.hehe. Oh ya rekan saya menyempatkan snorkeling,
disini disewakan peralatan snorkeling. Secara visual dari dermaga, airnya cukup
jernih, sehingga cukup menyenangkan untuk snorkeling. Apakah saya Snorkeling? Jawabannya
tidak, karena saya gak bawa baju ganti. Haha.
 |
| "Itu Ada Perahu !!", "Iye Gw Tahu Kalau Itu Perahu" |
Dengan segala keterbatasan yang ada, sepertinya bisa dibilang saya masih
belum khatam di Pulau Pagang, seandainya berkemah dan bermalam dengan api
unggun pasti seru. Oh ya bakar ikannya jangan lupa.
 |
| Jernih Om Airnya |
Bukit Tinggi
Dalam perjalanan
menuju pulang kami melewati kota Bukit Tinggi, maka tidak ada pilihan lain selain
foto di Jam Gadang yang legendaris, lumayan walaupun hanya beberapa menit.
 |
| Gelap dan Blur, yang Penting Ada |
Alhasil,
gelap dan blur. Haha. Dimalam selarut itu, waktu itu pukul 11 malam, suasana di
Jam Gadang masih ramai penjual. Dan, satu rasa yang tidak saya lupakan. Duingin
Puol. ENJOY PADANG :D
- Follow Us on Twitter!
- "Join Us on Facebook!
- RSS
Contact