Sunday, February 11, 2018

Suwarnadwipa & Pulau Pagang : Javanese People Lost in Padang

Alkisah ada Javanese People yang tidak sengaja terdampar di Ranah Minang. Tak ayal lagi Rendang sudah menjadi sebuah makanan pokok yang tidak terhindarkan. (Hahaha, intro macam apa ini :D). Pada Oktober 2015 saya ke Padang, bisa dibilang hanya mampir di sela-sela keperluan Business, yang menyempatkan diri melihat lihat keadaan sekitar (Halah). Perjalanan saya ke Padang melalui darat karena domisili saya di Dumai Riau, kurang lebih 9-10 jam perjalanan menggunakan travel. Daripada menggunakan pesawat mesti ke Jakarta/ Pekanbaru dahulu baru ke Padang, selain capek juga bokek. Hehe.

Padang adalah kota besar jadi banyak pilihan untuk menuju ke sana menggunakan Pesawat. Bisa lewat Jakarta, Pekanbaru, Batam, bahkan bisa dari Jogjakarta, semua penerbangan tersebut direct alias langsung. Jika ditanya apa saja wisata di Padang, karena sifatnya cuma menyempatkan diri, saya kurang optimal menikmati destinasi disana. Tapi acara mampir-mampir saya bolehlah kami bagikan ke “Uda” semua.

Suwarnadwipa Beach Club Resort 

Lokasi Suwarnadwipa tidak jauh dari Kota Padang, yaitu di pesisir sebelah Selatan kota Padang bagian Barat Pantai Sumatera. Perjalanan kesana tidak bisa menggunakan perjalanan darat, karena memang tidak ada fasilitas jalan raya yang betul-betul ke Resort tersebut. Bisa dibilang letaknya cukup private karena tidak berdekatan dengan fasilitas apapun, meski, dia berada di utama Pulau Sumatera. Untuk lebih jelasnya, check this out this map.

Lokasi Suwarnadwipa Beach Resort (Source : Google Maps)

Perjalanan ke Resort tersebut menggunakan perahu motor dengan lama perjalanan sekitar ± 30 menit, ada beberapa pilihan untuk menuju resort tersebut, bisa melalui Pelabuhan Bungus, Pelabuhan Muaro atau Pelabuhan Carocok Tarusan. Jika ingin praktis, banyak tersedia paket wisata yang bisa temen-temen temukan di internet. Bisa “One Day Trip” maupun yang menginap. Jenis fasilitas yang ditawarkan pun cukup bervariasi dari Snorkling, Banana Boat, hingga foto underwater, akomodasi sudah termasuk di dalamnya. 


Dermaga Suwarnadwipa

Yap, beginilah penampakan sebelum masuk ke Suwarnadwipa Beach Club Resort, sebuah resort yang hanya satu-satunya di lanskap tersebut, ditambah bagian belakang masih dikelilingi hutan. Memang bener-bener terkesan seperti “Lost Island”, dimana kita melarikan diri dari hiruk pikuk kesibukan, maupun mantan-mantan yang tidak diinginkan. Hehe.

Welcome to Suwarnadwipa

Orang Ilang No. 1

Karena keterbatasan waktu, praktis kami hanya foto-foto dan sedikit menikmati pemandangan. Resort ini sebenarnya sangat unik, dengan membawa nuansa tradisional Rumah Padang dengan atapnya yang khas dan dindingnya yang didominasi oleh bahan kayu. Sayangnya saya tidak sempat masuk ke dalam resort, padahal saya cukup penasaran dengan bagian dalamnya.


Orang Ilang No. 2

Hasil searching di Google, resort ini memiliki situs sendiri yaitu https://suwarnadwipa.co.id/. Temen-temen bisa menggali lebih dalam untuk informasi lebih lanjut. Resort ini memiliki cukup banyak kamar dengan berbagai kelas sebut saja ada 8 Business Room, 3 Cottage, 5 Gazebo dan Backpacker untuk 50 orang. 


Orang Ilang No. 1 dan No. 2 Gabung

Komentar sedikit untuk lanskap pantainya, panjang bibir pantai tidak panjang dan area yang memiliki pasir pantai tidak terlalu luas, bisa dibilang mini pantai.hehe. Jika kita bermain air harus hati-hati karena banyak batuan batuan di depan area pantai. Cukup unik, next time mungkin saya ingin lebih mengexplorasi spot ini.

Pulau Pagang

Tidak jauh dari spot Suwarnadwipa Beach Club Resort, terdapat Pulau Pagang, untuk akomodasi hampir mirip dengan Suwarnadwipa, bisa menggunakan perahu motor kurang lebih 45 menit. Bahkan ada paket wisata yang menggabung perjalanan ke pulau-pulau kecil sekitarnya seperti Suwarnadwipa-Pagang-Pasumpahan-Pamutusan, memang pulau-pulau ini saling berdekatan.

Lokasi Pulau Pagang (Source : Google Maps)


Untuk areal pantai saya lebih suka Pulau Pagang dibanding Suwarnadwipa, pantainya lebih luas dan panjang sehingga sangat menyenangkan untuk berlarian maupun bermain air. Pasirnya putih ditambah banyak pohon kelapa, dapet lah suasana pantainya.

Dermaga Pulau Pagang

Banyak terdapat gazebo untuk kita duduk bersantai dan menikmati semilir angi pantai. Bagi temen-temen yang ingin menginap, terdapat cottage di pulau ini, dari hasil googling,tarif menginap di pulau pagang biasanya menjadi satu dengan paket wisata. 


Sugeng Rawung teng Pulau Pagang

Gazebo dan Tempat Leyeh-leyeh

Senasib dengan perjalanan ke Suwarnadwipa, saya disini hanya sekedar main air, foto-foto, dan nunjuk-nunjuk perahu gak jelas.hehe. Oh ya rekan saya menyempatkan snorkeling, disini disewakan peralatan snorkeling. Secara visual dari dermaga, airnya cukup jernih, sehingga cukup menyenangkan untuk snorkeling. Apakah saya Snorkeling? Jawabannya tidak, karena saya gak bawa baju ganti. Haha.

"Itu Ada Perahu !!", "Iye Gw Tahu Kalau Itu Perahu" 

Dengan segala keterbatasan yang ada, sepertinya bisa dibilang saya masih belum khatam di Pulau Pagang, seandainya berkemah dan bermalam dengan api unggun pasti seru. Oh ya bakar ikannya jangan lupa.

Jernih Om Airnya

Bukit Tinggi

Dalam perjalanan menuju pulang kami melewati kota Bukit Tinggi, maka tidak ada pilihan lain selain foto di Jam Gadang yang legendaris, lumayan walaupun hanya beberapa menit.

Gelap dan Blur, yang Penting Ada

Alhasil, gelap dan blur. Haha. Dimalam selarut itu, waktu itu pukul 11 malam, suasana di Jam Gadang masih ramai penjual. Dan, satu rasa yang tidak saya lupakan. Duingin Puol. ENJOY PADANG :D

0 komentar:

Post a Comment

 
;